Search

Link Etika Profesi (telaah kritis konsep haki.pdf)

DOWNLOAD

Link Etika Profesi (telaah kritis konsep haki.ppt)

DOWNLOAD

Pengaruh Globalisali dan Perkembangan IT Terhadap Budaya Bangsa / Daerah

A. Kilas Balik

Pada zaman “edan” seperti saat ini, baik secara fisik maupun bentuk budaya warisan kekayaan yang dimiliki bangsa ini bukan saja menghilang, tetapi ada yang pelan-pelan telah berpindah menjadi milik bangsa lain sehingga hal ini sangat memprihatinkan sekaligus menyakitkan.

Mengapa demikian…? Karena bangsa ini agaknya belum siap seratus persen dalam menghadapi perkembangan IT dan peradaban yang begitu signifikan, baik secara mental maupun fisik serta kondisi finansial bangsa ini. Dan ternyata mereka (bangsa yang telah merebut budaya dalam negeri) lebih dahulu bisa memanfaatkan akulturasi dan transisi budaya industri secara efektif, bahkan sudah hampir merata dalam kehidupan mereka.

Dari fenomena di atas, kita telah menangkap pengaruh negatif yang ditimbulkan dari peradaban dan perkembangan IT. Namun, tak selamanya dampak yang ditimbuilkan itu bersifat negatif.

B. Pembahasan

Dampak Negatif dari Perkambangan IT


I. Semakin Banyak Bahasa Daerah yang Punah.


Bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu bagi sebagian warga indonesia terancam punah sehingga perluperlindungan. Kepunahan bahasa sekaligus menandai hilangnya sebagian budaya dan peradaban. Hal inimerupakan fenomena nyata akibat (negatif) dari perkembangan IT yang tidak bisa dibendung danmemang tidak seharusnya dibendung. Hanya saja, bagaimanakah cara bangsa / daerah dalammenyikapinya. Sebagai contoh, telah melemahnya tradisi berbahasa daerah (jawa) dalam berkomunikasiakibat dari penggunaan peralatan elektronika dalam kehidupan mereka, salah satunya komputer (internet) yang memang bahasa, tools – tools serta interaksi yang ada di dalamnya berbahasa Indonesia, inggris, china dan bahasa – bahasa lain yang memang tadinya sangat asing bagi sebagian masyarakat daerah, sehingga hal itu menjadi kebiasaan yang secara tak sadar, hingga menjelma menjadi bahasa wajib dalamkehidupan sosial komunikasi mereka.


II. Terkikisnya Budaya Saling Berkunjung / Bersilaturrahmi.


Jika kita menilik pada kebiasaan masyarakat dulu, yang mana setiap ada perayaan hari besar atau acarakeluarga, mereka pasti akan mengunjungi keluarga yang lebih tua atau keluarga yang sedang punya acarahajatan meskipun beda domisili (jauh) di antara keluarga.

Namun dengan berkembangnya teknologi IT yang menghadirkan alat komunikasi (Hand Phone) yang bisa dibilang begitu canggih, seakan – akan mereka termanjakan oleh peran teknologi. Sehingga cukup lewat telfon / dialCall / SmS mereka bisa menghubungi keluarga yang jauh sekalipun, tanpa harus susah – susah mengunjunginya. Masyarakat menganggap, cara ini sangatlah praktis dan ekonomis, dan pada kenyataannya memang begitu.

Seiring dengan berjalannya waktu yang mengusung peradaban baru, lama kelamaan budaya saling berkunjung itu semakin menghilang dari rumpun kekayaan budaya baik secara eksplisit maupun implisit.

Nah, dari fenomena itu dapat disimpulkan bahwa semakin renggangnya hubungan kekeluargaan salahsatunya disebabkan oleh hadirnya teknologi komunikasi. Namun, jika kita mengatakan bahwa peradabanteknologi itu yang bersalah, itu sangatlah tidak patut karena kesalahan teknologi tergantung pada pemakai / user.

(M. Hisyam A./ 11090181/STMIK El Rahma Yogyakarta/)

Powered by Blogger